Rabu, 20 Oktober 2010

Belajar Dari Sekolah Binatang



Pada suatu hari dibukalah sebuah sekolah binatang di sebuah hutan. Sekolah ini merupakan sekolah satu-satunya di hutan itu sehingga banyaklah para siswa dari berbagai binatang yang mendaftar di sekolah tersebut. Katak, burung, macan, tupai, dan bermacam-macam hewan mulai mendaftar dengan antusiasnya. Banyak para ibu yang mengantarkan anaknya untuk memasuki sekolah tersebut.
Satu hari berlalu, semua hewan sudah terdata, sehingga semuanya diharapkan untuk memulai pelajaran pada keesokan harinya.
Di sekolah tersebut, dibentuk juga berbagai macam kurikulum, mata pelajaran, standar kompetensi serta semua hal yang berkaitan untuk pendidikan tersebut. Dan diharapkan semua binatang tersebut bisa mencapai standar kompetensi yang sudah ditetapkan.
Keesokan harinya, mulai antusiaslah para siswa baru tersebut untuk mulai merasakan pengalaman belajar mereka yang baru. Mulailah dimulai kelas tersebut, banyak sekali para binatang yang bercanda dan berkenalan dengan teman barunya. Mereka tampak sangat segar dan penuh dengan pengalaman dan pengetahuan yang hebat, mereka bagaikan cahaya-cahaya terang yang mulai menampakkan cahayanya. Banyak dari mereka yang unjuk kebolehan dengan temannya yang lain dengan menceritakan pengalaman hidupnya hingga sekarang.
Tiba saatnya pelajaran berenang, semua binatang mulai terjun ke dalam air. Tanpa di komando, seekor katak langsung meloncat dan menunjukkan kebolehannya, dia meliuk-liuk ke sana kemari dengan cepatnya, teman-temannya jadi berdecak kagum, dan tidak mau kalah, akhirnya satu persatu mulai mencobanya. Kucing, anjing, tupai, kera, burung, mereka mulai terjun dan mulai berenang. Kucing yang dengan semangatnya terus menggerakkan kaki dan tangannya, begitu juga anjing dan kera. Namun hal tersebut belum membuahkan hasil, malahan di akhir pelajaran mereka semua pingsan karena tenggelam dan kehabisan nafas.
Pada hari berikutnya, di mulailah pelajaran terbang. Di ajaklah mereka menuju ke puncak gunung yang agak tinggi oleh seorang instruktur. Sekali lagi tanpa di komando, seekor elang langsung mengepakkan sayapnya dan memperlihatkan kebolehannya. Semua temannya jadi terpana, dan ingin mencobanya. Mulailah satu persatu binatang mencobanya. Kucing, tupai, katak, singa dan lain-lain melompat dari atas gunung tersebut. Mereka mulai menggerakkan tangan dan kakinya sambil berteriak dengan keras, “auooooooo”. Namun apa yang terjadi, mereka langsung meluncur kebawah. Sehingga mulailah terdengar suara beruntun, “uadoh…. Uadoh” saling bersahut-sahutan.
Hari kedua selesai, dimulailah pada hari selanjutnya pelajaran memanjat. Mereka di bawa ke hutan yang lebat, yang penuh dengan pohon yang menjulang tinggi. Satu persatu mulai mencoba kebolehannya. Kera dan tupai mulai menunjukkan kebolehannya, begitu juga kucing, walaupun agak sulit tapi dia mampu menaiki pohon itu. Cukup membuat dirinya puas, atas kegagalannya dalam hari pertama dan kedua. Katak yang mencoba berjam-jam belum mampu untuk mencapai jarak 1 meter pun, setiap naik , jatuh, naik, jatuh. Namun, dia pantang menyerah, begitu juga yang lain, mereka terus berusaha tanpa kenal lelah.
Hari berikutnya tiba, hari ini adalah pelajaran lari cepat. Kebanyakan dari hewan tersebut bisa menguasai pelajaran ini. Walaupun yang tercepat selalu cheetah dan rusa, namun semua terus berusaha, siput berjalan dengan santainya. Waktu bel pulang sudah berdering, namun siput belum juga mencapai finish.
Begitulah, setiap hari mereka menapatkan pelajaran tersebut. Libur satu hari dan satu hari untuk pengembangan bakat.
Tiga tahun sudah berlalu, terlihat perawakan tubuh dari setiap binatang tersebut mulai bertambah besar, namun terlihat wajah kusut dari semua binatang tersebut, banyak luka-luka yang diderita diakibatkan oleh mata pelajaran yang diajarkan setiap harinya. Dan sekolah tersebut mengharapkan bahwa semua binatang mampu mengusai ilmu tersebut, agar kelak menjadi orang yang berguna, karena mampu menguasai semua bidang.
Akhirnya, tibalah waktu wisuda. Para binatang tampak mulai berseri dari wajah-wajah mereka. Namun, banyak dari mereka yang bermuka kusut, dan terlihat berbagai bekas dari setiap mata pelajaran yang diikuti.
Semua binatang dinyatakan lulus, sehingga mereka dipersilahkan untuk kembali ke desanya masing-masing untuk mempraktekkan ilmu yang sudah didapatnya.
Burung kembali ke hutan dengan bulu yang banyak rontok akibat berenang, dan lari yang melelahkan. Katak mulai lupa akan gaya renangnya, akibat jatuh terus ketika berlatih terbang, begitu juga hewan-hewan lain mereka mulai lupa dan tidak mahir lagi untuk menggunakan kemampuan alami mereka.
Begitulah, setiap anak mempunyai kemampuan alami yang itu siap untuk dipijarkan dan dikembangkan. Mari kita bersama-sama mencari kemampuan alami baik dari dalam diri kita maupun kepada setiap anak kita. Kita dan mereka mempunyai potensi yang siap untuk dipijarkan. Namun kebanyakan dari kita belum menyadari potensi itu.
Jika potensi yang dimiliki dikembangkan dengan tepat dan benar, niscaya akan lahirlah ahli-ahli dalam setiap bidang. Bisa dibayangkan jika setiap kita mampu menyadari potensi itu dari sekarang dan dengan tekun mengembangkannya, niscaya lahirlah para AHLI-AHLI dari setiap bidang, baik yang menjadi pelengkap dari bidang yang ada ataupun dari bidang yang belum pernah ada sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download Listening Detik-Detik Inggris SMA UN 2019 Intan Pariwara Try Out 4

Download Listening Detik-Detik Inggris SMA UN 2019 Intan Pariwara Try Out 4 Berikut adalah Listening Detik-Detik Inggris SMA UN 2019 Intan...