Rabu, 26 Mei 2010

Kompetisi Katak



Pada suatu hari, di sebuah pedesaan katak, dibuatlah sebuah kompetisi untuk para katak, mereka berlomba untuk menaiki sebuah lembah yang terkenal tinggi, curam dan sangat sulit untuk dilalui.

Di mulailah hari itu, ada sekitar 1000 katak yang mengikuti lomba tersebut. semua peserta lomba dari para katak telah bersiap di tempat masing-masing. Tak kalah juga para supporters dan penonton yang selalu membari semangat dan melemahkan semangat para peserta.

Hingga dimulailah perlombaan itu. Semua kotak melompat-lompat dengan semangat, terus melompat dan melompat, melewati semua pesaingnya. Hingga beberapa menit berlalu. Banyak katak-katak yang sudah mulai berguguran. Ada yang lemah, lemas, atau mengalami kecelakaan kecil atau besar, sehingga mereka tidak bisa dan tidak mampu melanjutkan kompetisi tersebut.

Banyak penonton yang sudah mulai semangat untuk berteriak lantang kepada katak-katak tersebut, “Wahai katak-katak, kalian mustahil bisa mencapai lembah tinggi, kalian kecil dan kerdil, sudah menyerah sajalah”. Banyak sekali penonton yang mulai meragukan para katak-katak tersebut. Sehingga mulai banyak berguguranlah para peserta tersebut hingga tersisa 100 peserta yang tersisa dari 1000 peserta yang ikut dalam pertandingan tersebut.

Waktu terus berjalan, para penonton selalu mengendorkan semangat para peserta kompetisi tersebut, bahwa mereka tidak akan mungkin mencapainya.
Mulai tambahlah peserta yang berguguran satu persatu hingga tersisa 10-an katak yang masih berjuang dengan terus tanpa pantang menyerah. Mereka keluarkan semua kemampuan yang mereka miliki.

Penonton masih tetap saja mengeluarkan kata-kata yang mengurangi semangat mereka,” Wahai katak-katak bodoh, sudah menyerah saja, sudah banyak yang menyerah dan kembali, banyak juga yang terluka dari kompetisi ini, sudah kembali saja, tidak akan mungkin kalian mencapai puncak lembah itu, mundur saja”.
Satu demi satu, katak-katak yang tinggal 10 tadi berguguran, hingga tinggal 1 katak yang terus melompat dengan penuh semangat tanpa melihat kiri kanan, dia terus melompat dan melompat.

Banyak penonton yang terus memberikan rasa pesimisnya, “Wahai katak, kau tinggal sendirian, sudah mundur saja, katak yang berbadan lebih besar darimu saja tidak mampu menyelesaikan kompetisi ini, sudah menyerah saja, lihat kamu sudah keletihan, sudah mundur saja, berhenti sekarang juga, sebelum terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan”.

Terus, satu peserta katak tersebut melompat-lompat sedikit demi sedikit meninggalkan jauh para pesaingnya. Dan terus para penonton memberikan ungkapan-ungkapan pesimis dan mengendorkan semangatnya.

Katak tersebut terus melompat dan melompat hingga dia bisa mencapai puncak gunung tersebut. Dan memenangi kompetisi lari tersebut.

Sehingga tibalah banyak orang yang mewawancarainya, ditanyakan padanya, “Bagaimana resep anda bisa memenangi pertandingan ini, padahal banyak dari peserta lain yang berbadan lebih besar dari anda sudah berguguran di awal pertandingan tadi, anda memang hebat, bisa beritahu apa resepnya?”
Dengan tenang si katak tadi berkata, “aku sama dengan mereka, bahkan mungkin aku lebih lemah dari mereka, namun satu hal yang perlu kalian tahu dariku bahwa AKU TULI”.

Teman-teman, begitulah ketika sebenarnya kita mempunyai potensi yang siap untuk diledakkan, tapi goyah gara-gara omongan dan opini orang lain, hingga akhirnya kita ikut pesimis dan mengikuti apa yang orang lain katakan, maka kerugianlah yang akan kita terima. Namun ketika kita sudah menguatkan tekad kita, bahwa kita mampu. Tak mau tahu apa yang orang katakan, apakah kita mampu atau tidak. Satu hal yang harus kita lakukukan KITA HARUS MENCOBANYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download Listening Detik-Detik Inggris SMA UN 2019 Intan Pariwara Try Out 4

Download Listening Detik-Detik Inggris SMA UN 2019 Intan Pariwara Try Out 4 Berikut adalah Listening Detik-Detik Inggris SMA UN 2019 Intan...